Kekuatan umat akan menjadi faktor penting dalam kontestasi pemilihan kepemimpinan nasional 2019. Ketua DPP Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS) Ledia Hanifa menyebut kekuatan umat kini menjelma dari sebatas kekuatan dukungan menjelma menjadi kekuatan gerakan yang mengubah peta politik nasional. PKS konsisten membawa aspirasi umat untuk terlibat dalam prosesi pergantian kepemimpinan nasional dalam Pilpres 2019."Kemarin kami silaturahim dengan Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama dan ormas-ormas Islam yang menitipkan amanah umat dalam Pilpres 2019. Kami akan perjuangkan agar ada elemen umat yang maju dalam percaturan Pilpres 2019," kata Ledia di Jakarta, Jumat pekan ini. Ledia juga menyebut hari ini dan esok GNPF Ulama menggelar Ijtima Ulama dalam memilih pasangan calon presiden sebagai penantang petahana.
Ledia menyerukan agar capres penantang petahana betul-betul mendengarkan aspirasi umat dalam menentukan calon pendampingnya. "Pasangan nasionalis-religius masih banyak diterima oleh masyarakat Indonesia. Kultur kita masih memandang sosok religius sebagai figur yang penting dalam kepemimpinan nasional baik sebagai capres maupun cawapres," kata anggota Majelis Syuro PKS ini.
Ledia mengakui sejauh ini PKS masih terus melakukan komunikasi intensif dengan mitra koalisi untuk mencari figur yang pas guna mewujudkan #2019GantiPresiden. "Dalam setiap komunikasi dengan mitra kita tekankan tentang aspirasi dari umat untuk menjadi pemimpin bangsa," katanya.
0 comments:
Posting Komentar