REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ledia Hanifa Amaliah turut mempertanyakan apa sebetulnya penyebab munculnya wacana revisi Tatib doa di sekolah negeri dari Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah.
"Apakah ada niat tertentu dari wacana ini. Berapa persen komplain minoritas pemeluk agama sampai wacana tersebut bisa keluar dari Kementerian?" tanya Ledia saat dihubungi ROL, Senin (15/12).
Dilanjutkan Ledia, pemeluk agama tidak terkecuali pelajar menurutnya memiliki cara berdoa masing-masing. Dan pada dasarnya, lanjut dia, Tatib berdoa dikembalikan pada kesepakatan sekolah. Di samping itu sebelumnya Ledia juga menyampaikan, dasar toleransi masyarakat Indonesia belum kuat sehingga belum sepenuhnya siap dengan wacana toleransi beragama.
"Jadi sebelum bahas toleransi agama, kita bahas dulu toleransi mendasar seperti tawuran antar kampung, antar sekolah, bully di sekolah, di tempat-tempat umum dan lainnya yang lebih mendesak, baru berikutnya bahas toleransi agama," jelasnya./ http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/15/ngmf11-pks-kita-tak-bisa-samakan-cara-berdoa
"Apakah ada niat tertentu dari wacana ini. Berapa persen komplain minoritas pemeluk agama sampai wacana tersebut bisa keluar dari Kementerian?" tanya Ledia saat dihubungi ROL, Senin (15/12).
Dilanjutkan Ledia, pemeluk agama tidak terkecuali pelajar menurutnya memiliki cara berdoa masing-masing. Dan pada dasarnya, lanjut dia, Tatib berdoa dikembalikan pada kesepakatan sekolah. Di samping itu sebelumnya Ledia juga menyampaikan, dasar toleransi masyarakat Indonesia belum kuat sehingga belum sepenuhnya siap dengan wacana toleransi beragama.
"Jadi sebelum bahas toleransi agama, kita bahas dulu toleransi mendasar seperti tawuran antar kampung, antar sekolah, bully di sekolah, di tempat-tempat umum dan lainnya yang lebih mendesak, baru berikutnya bahas toleransi agama," jelasnya./ http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/15/ngmf11-pks-kita-tak-bisa-samakan-cara-berdoa
0 comments:
Posting Komentar