Home » , , » Atasi Prostitusi Online, Harus Dilihat Akarnya

Atasi Prostitusi Online, Harus Dilihat Akarnya

Written By Ledia Hanifa on Senin, 02 November 2015 | 12:42:00 AM

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Terkait maraknya prostitusi online, anggota Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa menyatakan bahwa hal itu perlu dilihat akar prostitusinya seperti apa. Terlebih permasalahan yang terjadi biasanya karena faktor ekonomi dan gaya hidup.

Menurutnya, selama ini yang terjerumus dalam prostitusi online bukan orang miskin. Itu bukti bahwa hal itu menjadi salah satu gaya hidup.

“Itu yang harus kita perhatikan lebih baik. Tugas pemerintah adalah mengatasi kemiskinan,” jelasnya.
Untuk itu, pemerintah harus membuat program pemberdayaan masyarakat yang luar biasa, terutama bagi keluarga miskin. Hal itu penting dilakukan agar masyarakat memiliki mental kuat mengatasi persoalan.

Selama ini belum ada program yang tepat maupun program yang kemudian didampingi. Selama ini lebih banyak dibagi kartu tapi tidak ada pendampingan.

“Ini uangnya buat apa, sebab laporan di daerah, bantuan tersebut dibelikan perhiasan, pulsa. Itu tidak membuat gizi lebih baik,” tegasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pengarahan penanganan kemiskinan harus terpadu. Sebaliknya, jika prostitusi berhubungan dengan gaya hidup, maka pemerintah harus memberikan aturan khusus.
“Seperti komisi penyiaran menyediakan konten di media kita. Media kita tidak membuat itu secara teratur dan tertib. Tayangan kita lebih kepada yang instan. Melihat artis yang tiba-tiba kaya.? Jadi penonton berasumsi hidup itu begitu mudah,” ungkapnya.

Dia berharap, pemerintah bisa mencari terobosan agar bisnis prostitusi online tidak merebak. Jangan sampai mengandalkan polisi, terlebih jumlah personel polisi di Indonesia masih kurang.

“Kewenangan itu ada di Pemda, apalagi setiap Pemda mempunyai cara seperti menutup lokalisasi dan lainnya. Tapi yang penting adalah memberdayakan ekonomi masyarakat agar pebisnis prostitusi beralih usaha,” tukasnya.

http://berita.piibook.com/atasi-prostitusi-online-harus-dilihat-akarnya/

0 comments:

Posting Komentar