Merdeka.com - Anggota komisi VIII DPR Ledia Hanifa menyayangkan pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, adanya potensi makar dalam aksi unjuk rasa Bela Islam pada Jumat (2/12) mendatang. Dia meminta kepolisian tak berlebihan menyikapi rencana unjuk rasa terkait kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) itu.
"Jangan kemudian serta merta (memberikan pernyataan). Toh pada kenyataannya intelijen kasih informasi berbeda. Jadi jangan tergesa-gesa. Jadi hati-hati juga buat pernyataan," kata Ledia saat menyampaikan sosialisasi empat pilar MPR di hadapan seratusan mahasiswa, di Hotel Nexa, Kota Bandung, Sabtu (26/11).
Politisi PKS itu melanjutkan, pasca ada informasi makar soal demo tersebut nanti masyarakat justru dibuat khawatir dengan kondisi negara. Hanya karena satu masalah, tapi masyarakat dibuat was-was seolah-olah negara dalam situasi ancaman besara.
"Masyarakat asalnya tenang justru gelisah karena statment yang hadir di media. Ini merugikan masyarakat juga. Justru di sini khawatirnya ada yang memanfaatkan situasi, kaya isu rush money dan lain-lain," ungkapnya.
Dia merasa, sejauh ini potensi makar itu belum bisa dipastikan kebenarnnya. Apalagi intelijen tiap instansi berbeda-beda. Misalnya Menhan Ryamizard Ryacudu yang menegaskan tidak ada upaya makar pada aksi susulan demo 4 November lau.
"Ada potensi makar dan lain-lain, jangan mengeluarkan itu hingga membuat gelisah masyarakat padahal belum tentu ada," tegasnya.
Menurut dia, kedewasaan pemerintah dalam kasus Ahok ihwal penistaan agama memang tengah diuji besar. Lanjut dia, bahwa pemerintah harus bisa menyelesaikan satu masalah yang tidak berdampak hadirnya masalah lain.
"Tinggal bagaimana negosiasi mencapai titik temu. Tinggal diselsaikan. Mereka tuntut keadilan. Kalau belum selesai, ada duduk penjelasannya," pungkasnya. [gil]
https://www.merdeka.com/peristiwa/politikus-pks-sebut-isu-makar-dalam-demo-2-12-bikin-resah-masyarakat.html
"Jangan kemudian serta merta (memberikan pernyataan). Toh pada kenyataannya intelijen kasih informasi berbeda. Jadi jangan tergesa-gesa. Jadi hati-hati juga buat pernyataan," kata Ledia saat menyampaikan sosialisasi empat pilar MPR di hadapan seratusan mahasiswa, di Hotel Nexa, Kota Bandung, Sabtu (26/11).
Politisi PKS itu melanjutkan, pasca ada informasi makar soal demo tersebut nanti masyarakat justru dibuat khawatir dengan kondisi negara. Hanya karena satu masalah, tapi masyarakat dibuat was-was seolah-olah negara dalam situasi ancaman besara.
"Masyarakat asalnya tenang justru gelisah karena statment yang hadir di media. Ini merugikan masyarakat juga. Justru di sini khawatirnya ada yang memanfaatkan situasi, kaya isu rush money dan lain-lain," ungkapnya.
Dia merasa, sejauh ini potensi makar itu belum bisa dipastikan kebenarnnya. Apalagi intelijen tiap instansi berbeda-beda. Misalnya Menhan Ryamizard Ryacudu yang menegaskan tidak ada upaya makar pada aksi susulan demo 4 November lau.
"Ada potensi makar dan lain-lain, jangan mengeluarkan itu hingga membuat gelisah masyarakat padahal belum tentu ada," tegasnya.
Menurut dia, kedewasaan pemerintah dalam kasus Ahok ihwal penistaan agama memang tengah diuji besar. Lanjut dia, bahwa pemerintah harus bisa menyelesaikan satu masalah yang tidak berdampak hadirnya masalah lain.
"Tinggal bagaimana negosiasi mencapai titik temu. Tinggal diselsaikan. Mereka tuntut keadilan. Kalau belum selesai, ada duduk penjelasannya," pungkasnya. [gil]
https://www.merdeka.com/peristiwa/politikus-pks-sebut-isu-makar-dalam-demo-2-12-bikin-resah-masyarakat.html
0 comments:
Posting Komentar