BANDUNG - Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) akan digelar April 2019. Namun dinamikannya sudah menghangat.
Menjelang perhelatan tersebut, masyarakat harus mampu bersikap arif dan bijaksana. Jangan hanya karena berbeda pilihan, orang dengan mudah menganggap Indonesia berada di ambang perpecahan.
Pendapat itu disampaikan Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa Amaliah menyikapi isu perpecahan di tahun politik saat ini. Dia dengan tegas membantah isu-isu yang menyebut perpecahan sedang mengancam bangsa Indonesia.
Ledia menduga isu tersebut sengaja diembuskan pihak-pihak tak bertanggung jawab yang ingin Indonesia benar-benar terbelah. Padahal persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia terpelihara baik hingga saat ini.
"Sebetulnya, Indonesia tidak terbelah, tapi ada ingin orang yang ingin Indonesia terbelah. Karena kita sebenarnya dari dulu bersama-sama, kita juga lebih toleran," ungkap Ledia seusai mengikuti acara Nonton Bareng Film 212 The Power of Love di XXI Bandung Indah Plaza, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (11/5/2018).
Ledia mengakui ada perbedaan pendapat di tengah masyarakat menjelang pergantian pemimpin bangsa. Namun, kata Ledia, perbedaan tersebut jangan lantas dianggap perpecahan. Dia menegaskan, seluruh pihak harus menghormati perbedaan tersebut.
"Bahwa ada orang punya pilihan, kita harus hormati. Jangan sampai kita mudah sekali melabel bangsa Indonesia terpecah, tidak ada persatuan Indonesia, enggak! Kita punya banyak sejarah yang membuat kita bersatu," tutur politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Ledia sengaja menggelar acara Nonton Bareng Film 212 The Power of Love untuk menunjukkan umat Islam benar-benar mencintai kedamaian serta persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus menyangkal anggapan bahwa umat Islam lekat dengan radikalisme.
"Banyak orang selalu mengatakan kalau umat Islam berkumpul itu radikal, menyeramkan, padahal tidak seperti itu. Berkali-kali kegiatan yang dilakukan umat Islam itu jauh lebih baik dan lebih rapi, termasuk saat aksi 212," papar Ledia.
Ledia pun menilai, Film 212 The Power of Love yang diangkat dari kisah nyata Aksi Bela Islam 212 itu merupakan film yang sangat baik untuk ditonton karena mampu meyakinkan bahwa rakyat Indonesia benar-benar mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kemajuan bangsa.
"Film ini membuat kita lebih yakin bergerak bersama, bahwa kaum muslimin adalah bagian dari Indonesia. Kita bergerak bersama demi kebaikan Indonesia dan ke depan insya Allah ada banyak hal yang bisa kita sumbangkan untuk Indonesia," tuturnya.
https://nasional.sindonews.com/read/1304955/12/jangan-berpikir-indonesia-akan-berada-di-ambang-perpecahan-1526042684
Menjelang perhelatan tersebut, masyarakat harus mampu bersikap arif dan bijaksana. Jangan hanya karena berbeda pilihan, orang dengan mudah menganggap Indonesia berada di ambang perpecahan.
Pendapat itu disampaikan Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa Amaliah menyikapi isu perpecahan di tahun politik saat ini. Dia dengan tegas membantah isu-isu yang menyebut perpecahan sedang mengancam bangsa Indonesia.
Ledia menduga isu tersebut sengaja diembuskan pihak-pihak tak bertanggung jawab yang ingin Indonesia benar-benar terbelah. Padahal persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia terpelihara baik hingga saat ini.
"Sebetulnya, Indonesia tidak terbelah, tapi ada ingin orang yang ingin Indonesia terbelah. Karena kita sebenarnya dari dulu bersama-sama, kita juga lebih toleran," ungkap Ledia seusai mengikuti acara Nonton Bareng Film 212 The Power of Love di XXI Bandung Indah Plaza, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (11/5/2018).
Ledia mengakui ada perbedaan pendapat di tengah masyarakat menjelang pergantian pemimpin bangsa. Namun, kata Ledia, perbedaan tersebut jangan lantas dianggap perpecahan. Dia menegaskan, seluruh pihak harus menghormati perbedaan tersebut.
"Bahwa ada orang punya pilihan, kita harus hormati. Jangan sampai kita mudah sekali melabel bangsa Indonesia terpecah, tidak ada persatuan Indonesia, enggak! Kita punya banyak sejarah yang membuat kita bersatu," tutur politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Ledia sengaja menggelar acara Nonton Bareng Film 212 The Power of Love untuk menunjukkan umat Islam benar-benar mencintai kedamaian serta persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus menyangkal anggapan bahwa umat Islam lekat dengan radikalisme.
"Banyak orang selalu mengatakan kalau umat Islam berkumpul itu radikal, menyeramkan, padahal tidak seperti itu. Berkali-kali kegiatan yang dilakukan umat Islam itu jauh lebih baik dan lebih rapi, termasuk saat aksi 212," papar Ledia.
Ledia pun menilai, Film 212 The Power of Love yang diangkat dari kisah nyata Aksi Bela Islam 212 itu merupakan film yang sangat baik untuk ditonton karena mampu meyakinkan bahwa rakyat Indonesia benar-benar mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kemajuan bangsa.
"Film ini membuat kita lebih yakin bergerak bersama, bahwa kaum muslimin adalah bagian dari Indonesia. Kita bergerak bersama demi kebaikan Indonesia dan ke depan insya Allah ada banyak hal yang bisa kita sumbangkan untuk Indonesia," tuturnya.
https://nasional.sindonews.com/read/1304955/12/jangan-berpikir-indonesia-akan-berada-di-ambang-perpecahan-1526042684
0 comments:
Posting Komentar