Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus PKS Ledia Hanifa Amaliah menyarankan Sukmawati Sokarnoputri lebih berhati-hati dalam berekspresi. Hal itu menanggapi salah satu bait puisi Sukmawati yang menyebut kidung lebih indah daripada azan.
Menurutnya, Sukmawati sebagai seorang tokoh harus dapat menjaga setiap tingkah dan tuturnya agar tidak menimbulkan polemik.
"Buat orang-orang yang mempunyai posisi yang baik, posisi yang cukup dihormati banyak orang memang harus mempunyai kehati-hatian dalam menyampaikan berbagai hal agar tidak menimbulkan polemik," ujar Ledia di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/4).
Ledia menjelaskan azan merupakan bagian dari ibadah. Ia berkata hal itu tidak dapat diperdebatkan, termasuk dibandingkan dengan kidung. Ia khawatir perbandingan adzan dengan kidung menggangu keberagaman umat Muslim.
"Azan itu bagian dari panggilan beribadah. Yang terkait dengan ibadah itu sebaiknya tidak diangkat-angkat, dalam konteks dipertentangkan," ujarnya.
Oleh karena itu, Ledia berharap Sukmawati selaku putri Presiden Sukarno itu lebih selektif memilih kata dalam berekspresi ke depan agar tidak menimbulkan polemik.
"Jadi memang ini jadi sebuah pelajaran, kehati-hatian membuat perumpamaan, membuat pernyataan. Karena ini bagian dari upaya menjaga kondisi," ujar Ledia.
Ia enggan berkomentar soal proses hukum atas pernyataan Sukmawati. Pasalnya Ledia menilai proses hukum merupakan tindakan perseorangan atau pihak yang merasa dirugikan oleh pernyataan Sukmawati.
"(Proses hukum) diserahkan pada masing-masing, ya. Kalau itu memang mau diproses, berarti itu urusannya dengan individu yang mau menggugat itu," ujarnya.
Sebelumnya, Sukmawati menyebut kidung lebih indah dari azan. Hal itu disampaikan saat membaca puisi dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018.
"Aku tak tahu syariat Islam. Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok. Lebih merdu dari alunan azanmu," ucap Sukmawati saat membacakan salah satu bait puisi berjudul "Ibu Indonesia".
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180403141543-32-287884/pks-minta-sukmawati-hati-hati-berekspresi-lewat-puisi
Menurutnya, Sukmawati sebagai seorang tokoh harus dapat menjaga setiap tingkah dan tuturnya agar tidak menimbulkan polemik.
"Buat orang-orang yang mempunyai posisi yang baik, posisi yang cukup dihormati banyak orang memang harus mempunyai kehati-hatian dalam menyampaikan berbagai hal agar tidak menimbulkan polemik," ujar Ledia di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/4).
Ledia menjelaskan azan merupakan bagian dari ibadah. Ia berkata hal itu tidak dapat diperdebatkan, termasuk dibandingkan dengan kidung. Ia khawatir perbandingan adzan dengan kidung menggangu keberagaman umat Muslim.
"Azan itu bagian dari panggilan beribadah. Yang terkait dengan ibadah itu sebaiknya tidak diangkat-angkat, dalam konteks dipertentangkan," ujarnya.
Oleh karena itu, Ledia berharap Sukmawati selaku putri Presiden Sukarno itu lebih selektif memilih kata dalam berekspresi ke depan agar tidak menimbulkan polemik.
"Jadi memang ini jadi sebuah pelajaran, kehati-hatian membuat perumpamaan, membuat pernyataan. Karena ini bagian dari upaya menjaga kondisi," ujar Ledia.
Ia enggan berkomentar soal proses hukum atas pernyataan Sukmawati. Pasalnya Ledia menilai proses hukum merupakan tindakan perseorangan atau pihak yang merasa dirugikan oleh pernyataan Sukmawati.
"(Proses hukum) diserahkan pada masing-masing, ya. Kalau itu memang mau diproses, berarti itu urusannya dengan individu yang mau menggugat itu," ujarnya.
Sebelumnya, Sukmawati menyebut kidung lebih indah dari azan. Hal itu disampaikan saat membaca puisi dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018.
"Aku tak tahu syariat Islam. Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok. Lebih merdu dari alunan azanmu," ucap Sukmawati saat membacakan salah satu bait puisi berjudul "Ibu Indonesia".
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180403141543-32-287884/pks-minta-sukmawati-hati-hati-berekspresi-lewat-puisi
0 comments:
Posting Komentar