Penggunaan istilah emak-emak yang kerap digunakan oleh koalisi Prabowo-Sandi diributkan para pendukung Jokowi-Ma'ruf. Beberapa menilai istilah tersebut justru merendahkan kaum perempuan.
Menanggapi hal tersebut, koalisi parpol pendukung Prabowo-Sandi merasa heran karena ada pihak-pihak yang mempermasalahkan istilah emak-emak. Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menjelaskan bahwa istilah itu sangat merakyat. "Kami kok merasa aneh oleh sebagian pihak, bahkan tokoh-tokoh nasional. Bahkan kami merasa tersanjung Bapak Presiden Jokowi ikut berkenan mengomentari masalah ini. Tapi kami tetap pada pendirian karena masalah emak-emak, sebutan merakyat yang sehari-hari dan kelihatannya itu sudah lama dalam sebutan partai kita itu," kata Priyo di Jalan Daksa, Jakarta Selatan, Senin (17/9).
Ia pun memastikan bahwa penggunaan istilah emak-emak merupakan penghormatan untuk kaum perempuan. Misalnya, untuk mencontohkan kecintaan seorang anak pada ibu kandungnya.
"Ini penghormatan, jangan salah mengerti dan justru emak-emak kami lihat asli murni dari rakyat kecil. Ketika seorang anak menyebut ibunda tercinta dengan sebutan emak-emak tercinta," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, politikus PKS Ledia Hanifa menjelaskan bahwa penggunaan istilah emak-emak bukan berarti menurunkan kelas kaum perempuan dibandingkan dengan penggunaan istilah ibu bangsa.
"Kalau kita lihat sebetulnya itu bangsa yang mengakui keberagaman bangsa, Bhinneka Tunggal Ika. Jadi memanggil ibu, emak, mami, mbok, ambu bahkan, silakan saja," ujarnya.
"Buat kami sapaan emak-emak sapaan akrab. Bukan, maaf, bukan menurunkan kelas dibandingkan ibu. Tapi ini justru bagian dari menunjukan kecintaan kami dengan seluruh perempuan di Indonesia," pungkasnya.
https://kumparan.com/@kumparannews/kubu-prabowo-heran-timses-jokowi-permasalahkan-istilah-emak-emak-1537192500928460997
Menanggapi hal tersebut, koalisi parpol pendukung Prabowo-Sandi merasa heran karena ada pihak-pihak yang mempermasalahkan istilah emak-emak. Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menjelaskan bahwa istilah itu sangat merakyat. "Kami kok merasa aneh oleh sebagian pihak, bahkan tokoh-tokoh nasional. Bahkan kami merasa tersanjung Bapak Presiden Jokowi ikut berkenan mengomentari masalah ini. Tapi kami tetap pada pendirian karena masalah emak-emak, sebutan merakyat yang sehari-hari dan kelihatannya itu sudah lama dalam sebutan partai kita itu," kata Priyo di Jalan Daksa, Jakarta Selatan, Senin (17/9).
Ia pun memastikan bahwa penggunaan istilah emak-emak merupakan penghormatan untuk kaum perempuan. Misalnya, untuk mencontohkan kecintaan seorang anak pada ibu kandungnya.
"Ini penghormatan, jangan salah mengerti dan justru emak-emak kami lihat asli murni dari rakyat kecil. Ketika seorang anak menyebut ibunda tercinta dengan sebutan emak-emak tercinta," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, politikus PKS Ledia Hanifa menjelaskan bahwa penggunaan istilah emak-emak bukan berarti menurunkan kelas kaum perempuan dibandingkan dengan penggunaan istilah ibu bangsa.
"Kalau kita lihat sebetulnya itu bangsa yang mengakui keberagaman bangsa, Bhinneka Tunggal Ika. Jadi memanggil ibu, emak, mami, mbok, ambu bahkan, silakan saja," ujarnya.
"Buat kami sapaan emak-emak sapaan akrab. Bukan, maaf, bukan menurunkan kelas dibandingkan ibu. Tapi ini justru bagian dari menunjukan kecintaan kami dengan seluruh perempuan di Indonesia," pungkasnya.
https://kumparan.com/@kumparannews/kubu-prabowo-heran-timses-jokowi-permasalahkan-istilah-emak-emak-1537192500928460997
0 comments:
Posting Komentar